Friday, May 5, 2017

BAB KEDUA

B. KEPERCAYAAN :

1. Beriman kepada ALLAH SWT


kalimat allah


Pengertian Iman Kepada Allah

Pengertian beriman kepada Allah SWT adalah percaya dengan sepenuh hati akan kehadiran Allah SWT yang ditunjukkan melalui ucapan, pikiran, dan perbuatan.

Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama dan prioritas yang wajib dipahami seorang muslim. Mereka yang yakin Allah SWT itu ada, akan selalu menyadari bahwa segala sesuatu di kehidupan ini pasti diketahui oleh-Nya.
Kesadaran yang akan jadi kontrol diri untuk mengerjakan semua hal yang diridhoi-Nya. 

Beriman kepada Allah memiliki empat perkara.

Pertama iman tentang keberadaan (wujud) Allah, kedua iman tentang keesaan Allah dalam rubuiyah, ketiga iman tentang keeasaan Allah dalam uluhiyah, dan keempat iman terhadap asma’ (nama) dan sifat-Nya.

     Meningkatkan Keyakinan

Fungsi utama ialah menambah keyakinan dan kesadaran bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu, termasuk hidup kita. Untuk itu, wajib hukumnya seorang mukmin bersyukur dan semakin yakin.

    Meningkatkan Ketaatan

Iman juga selaras dengan peningkatan ketaatan. Acuan untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, sehingga hati selalu ingat dan bisa dekat dengan Sang Pencipta.

    Keselamatan Hidup Dunia Akherat

Hal ini telah dijanjikan Allah dan tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Mukmin. Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang beriman dalam kehidupan di dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (di hari kiamat).”

    Ketenteraman Hati dan Kebahagiaan Hidup

Manusia yang beriman kepada Allah SWT membuat hatinya menjadi tenteram. Hidup menjadi lebih bahagia dan permasalahan yang sedang dihadapi menjadi lebih mudah diselesaikan.

2. Beriman Kepada Malaikat ALLAH SWT

Sebagai umat muslim yang baik, apakah Anda tahu sebenarnya apa yang dimaksud dengan iman kepada malaikat?

Iman kepada Malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati dengan adanya malaikat ciptaan Allah SWT, dimana para malaikat tunduk dan patuh kepada perintah-Nya dalam mengurus alam semesta ini.

Contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat adalah dengan berkata hal-hal yang baik, saling membantu, selalu menguatkan hal-hal positif yang diridhoi Allah SWT, memotivasi diri untuk selalu beramal, dan lain lain.

Makalah berikut ini akan membahas pengertian iman kepada malaikat secara lengkap dari segi fungsi, cara, hukum, hikmah, manfaat, dan juga bertujuan untuk meluruskan segala kepahaman tentang beriman kepada malaikat yang sering terjadi.

Pengertian Iman Kepada Malaikat

Pengertian Iman Kepada Malaikat Kata lain dari iman adalah kepercayaan dan keyakinan.

Sedangkan secara terminologi, iman dipahami sebagai pembenaran dalam hati, ucapan secara lisan, dan pembuktian dengan perbuatan. Tiga aspek yang menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Dari pengertian tersebut, iman kepada malaikat adalah suatu kepercayaan sepenuh hati bahwa Allah menciptakan malaikat dari cahaya (nur). Indikatornya diucapkan secara verbal dan diwujudkan dalam amal perbuatan. Rukun iman kedua bagi seorang muslim, setelah percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa penguasa semesta alam.

Malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan untuk senantiasa mengabdi pada Allah. Makhluk yang tidak pernah berbuat maksiat, selalu mengerjakan apa yang ditugaskan, tidak angkuh, dan tidak pernah letih bertasbih kepada-Nya.


 3. Beriman Kepada Rasul

 Pengertian Iman kepada Rasul

Pengertian menurut bahasa, rasul berarti utusan Allah. Dapat juga diartikan sebagai seseorang yang mengikuti berita-berita yang mengutusnya.

Pengertian menurut istilah, berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah mengutus manusia laki-laki terpilih yang diberi wahyu oleh Allah SWT dan wahyu tersebut harus disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman dan petunjuk hidup, agar hidupnya selamat dari dunia hingga kelak di akherat.  

 Adapun ayat-ayat Al Qur’an yang memuat keimanan kepada rasul, antara lain:

1.   Surah al-Mukmin ayat 78
2.   Surah An-Nahl : 36
3.   Surah al-Baqarah ayat 285
4.   Surah al-Furqan ayat 20
5.   Surah al-Maidah ayat 41
6.   Surah an-Nahl ayat 43

Nabi dan Rasul
Nabi adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri tanpa berkewajiban menyampaikan kepada orang lain. Rasul adalah orang yang menerima wahyu yang selain untuk dirinya juga berkewajiban meyampaikan kepada orang lain.

Jumlah nabi dan rasul itu banyak sekali, menurut hadist riwayat Ahmad jumlah nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah rasul 315 orang, akan tetapi yang tercantum dalam Al Qur’an yang wajib diimani sebanyak 25 orang.

Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.( QS. Al-Mukmin : 78 )

Cara beriman kepada para rasul
Meyakini dengan sepenuh hati bahwa misi para rasul adalah benar-benar dari Allah SWT
Tidak boleh membeda-bedakan antara rasul satu dengan rasul yang lain
Meyakini kebenaran semua yang disampaikan kepada para rasul

Para rasul telah dikodratkan oleh Allah SWT dengan empat sifat, yakni; sidiq artinya benar (jujur), amanah artinya dapat dipercaya, tablig artinya menyampaikan dan fatonah artinya cerdas. Dengan sifat-sifat tersebut, apa yang disampaikan dan dilakukan oleh para rasul pasti benar. Dan para rasul terjauhkan dari sifat-sifat mustahil,yakni; kizib artinya dusta, kianat artinya tidak dapat dipercata, kitman artinya menyembunyikan dan baladah atau jahlun artinya bodoh.

Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menjadi teladan hidup bagi manusia.

Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir

Jumlah rasul yang diabadikan Allah dalam AlQur’an ada 25 orang. Delapan belas nama diantara mereka disebutkan dalam Surah Al-An’am ayat 83-86 dan selebihnya disebutkan dalam surat-surat yang lain. Dua puluh lima rasul tersebut adalah sebagai berikut:

1.Adam as           11.Yusuf as                            21.Sulaiman as
2.Idris as              12.Ayub as                            22.Zakariya as
3.Nuh as              13.Zulkifli as                           23.Yahya as
4.Hud as              14.Syu’aib as                         24.Isa as
5.Saleh as           15.Yunus as                           25.Muhammad saw
6.Ibrahim as        16.Musa as                
7.Luth as             17.Harun as               
8.Ismail as           18.Ilyas as        
9.Ishak as            19.Ilyasa as                
10.Ya’kub as      20. Daud as               

Rasul Ulul Azmi

Rasul ulul azmi adalah rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi halangan dan rintangan ketika melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu menyampaikan wahyu Allah SWT kepada ummatnya. Hal ini berdasarjan firman Allah SWT dalam surat Al Ahqaaf ayat 35.
Artinya : “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”


Tugas Rasul :

1.   Mengajak umatnya untuk menyembah hanya kepada Allah ( ajaran Tauhid )
2.   Menyampaikan amanat dari Allah.
3.   Memberi peringatan kepada umat manusia.
4.   Memberikan kabar gembira dan peringatan.
5.   Membawa petunjuk dan agama yang benar.
6.   Menjadi teladan hidup bagi umat manusia

Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi ada 5 orang rasul, mereka adalah :
1.   Muhammad SAW,
2.   Nuh AS,
3.   Ibrahim AS,
4.   Musa AS
5.   Isa A.S

Rasul dan Mukjizat
Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok yaitu :
Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar utusan Allah SWT.
Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentangnya.

Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :

    Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
    Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi dan rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW, cahaya bulan yang memancar dari tangan Nabi Musa as serta penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa as.
    Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya seperti ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api tidak mampu membakarnya.
    Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh satu-satunya adalah Al Qur’an.

4 Beriman Kepada Kitab ALLAH SWT

Kitab Suci Al Qur'an
 
man Kepada Kitab Allah – Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Ada 3 tingkatan dalam beriman kepada kitab Allah, yaitu :

    Qotmil (membaca saja)
    Tartil (membaca dan memahami)
    Hafidz (membaca, memahami, mengamalkan dan menghafalkan.

Singkatnya kita sebagai umat Islam belum cukup beriman kepada kitab-kitab Allah swt saja, tetapi harus senantiasa membaca, mempelajari dan memahami isi kandungannya. Sehingga kita tahu aturan-aturan dalamnya untuk selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari


Pengertian Kitab dan Suhuf

Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah.



Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf.

    Persamaan : Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
    Perbedaan : Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf, kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.

Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Qur’an seperti disebutkan dalam firman Allah :
qs-an-nisa-ayat-136
QS. An-Nisa ayat 136

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. (QS An Nisa : 136)

Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi Ibrahim a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .

Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut.
Kitab-Kitab Allah
1. Kitab Taurat

Kitab ini diturunkan kepada Nabi Musa as sebagai pedoman dan petunjuk bagi Bani Israel. Sesuai firman Allah swt yang artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku” (QS. Al-Isra’ [17]: 2)

Adapun isi kandungan kitab Taurat meliputi hal-hal berikut :

    Kewajiban meyakini keesaan Allah
    Larangan menyembah berhala
    Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
    Supaya mensucikan hari sabtu (sabat)
    Menghormati kedua orang tua
    Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar
    Larangan berbuat zina
    Larangan mencuri
    Larangan menjadi saksi palsu
    Larangan mengambil hak orang lain


2. Kitab Zabur

Kitab ini diturunkan kepada Nabi Daud as sebagai pedoman dan petunjuk bagi umatnya. Firman Allah
quran-surat-al-isra-ayat-55
QS. Al Isra Ayat 55

Artinya: “Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al-Isra’ [17]: 55)

Kitab Zabur (Mazmur) berisi kumpulan nyanyian dan pujian kepada Allah atas segala nikmat yang telah dikaruniakan-Nya. Selain itu berisi zikir, doa, nasihat, dan kata-kata hikmah. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang ada pada Perjanjian Lama yang terdiri atas 150 pasal.


3. Kitab Injil

Kitab ini diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani Israel. Allah swt berfirman
quran-surat-al-maidah-46
QS. Al Maidah 46

Artinya: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah [5]: 46

Kitab Injil memuat beberapa ajaran pokok, antara lain:

    Perintah agar kembali kepada tauhid yang murni
    Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat
    Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus)
    Pembenaran terhadap kitab-kitab yang datang sebelumnya

4. Kitab al-Qur’an

Kitab suci al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk dijadikan petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk bangsa Arab. Sebagaimana firman Allah
qs-al-furqan-1
QS. Al Furqan Ayat 1

Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan [25]: 1)

Secara keseluruhan, isi al-Qur’an meliputi hal-hal berikut:

    Pembahasan mengenai prinsip-prinsip akidah (keimanan)
    Pembahasan yang mengangkat prinsip-prinsip ibadah
    Pembahasan yang berkenaan dengan prinsip-prinsip syariat

Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara lain:

    Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
    Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
    Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
    Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam.

5. Beriman Kepada Hari Kiamat

tak ada yang tahu

A. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
Secara umum pengertian iman kepada hari kiamat yaitu percaya dan yakin bahwa seluruh alam semesta dan isinya akan hancur suatu saat nanti dan setelah itu akan ada kehidupan yang kekal (akhirat).
Sedangkan menurut bahasa (etimologi) yaitu percaya akan datangnya hari kiamat (hari akhir). Menurut istilah (terminologi) yaitu percayai dan yakin akan adanya kehidupan akhirat yang kekal setelah kehidupan dunia ini.

B. Kiamat Sugra dan Kiamat Kubro
1. Kiamat Sugra (Kecil)
Kiamat Sugra adalah kiamat kecil yang berupa rusaknya sebagian makhluk hidup maupun lingkungan. Misalnya gempa, gunung meletus, dan sebagainya.

Tanda kiamat sugra diantaranya:

    Ilmu agama seakan tidak penting
    Banyak terjadi bencana alam di bumi

2. Kiamat Kubra (Besar)
Kiamat Kubra adalah kiamat besar yang merupakan hancurnya seluruh alam semesta dengan semua isinya atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk di alam dan berlanjut ke kehidupan yang kekal yaitu akhirat.
Tanda-tanda kiamat besar , antara lain :

    Matahari terbit dari barat
    Rusaknya Ka’bah
    Datangnya Ya’juj dan Ma’juj
    Munculnya Dajjal

C. Dalil Naqli Tentang Hari Kiamat/Akhir

    Artinya:“ Dan (ingatlah) hari (ketika) di tiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang ada di bumi, di langit dan segala yang ada di bumi, kecuali siapa yang di kehendaki Allah SWT. Dan semua akan datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-Naml Ayat 87)

Gambaran hari kiamat menurut Al- Qur’an

    Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya  (QS. Al- Zalzalah : 1 – 5)
    Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1 – 3)
    Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir  (QS. Al-  Haqqah : 14)
    Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya sendiri. (QS. Lukman : 33)

Pelajari juga:

    Pengertian, Hikmah, dan Fungsi Iman Kepada Rasul
    Pengertian dan Hikmah Beriman Kepada Kitab Allah

D. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat

    Membuat manusia senantiasa bersikap hati-hati, sehingga akan selalu taat kepada petunjuk agama dan sadar akan batas kesenangan hidup di dunia.
    Terus memperbaiki kualitas kebaikan, yaitu berbakti kepada Allah, orang tua, dan sesama manusia lain.
    Membuat manusia sadar bahwa kehidupan setelah kehidupan dunia merupakan tujuan manusia hidup di dunia.
    Mendorong manusia agar menambah perbuatan baik (amal soleh) dan meninggalkan larangan Allah.
    Mengingatkan bahwa kehidupan dunia adalah ladang kehidupan akhirat, jembatan untuk menuju ke alam akhirat, sehingga menghindarkan manusia dari sifat rakus, kikir, dan tamak.
    Tidak iri terhadap kenikmatan yang didapat oleh orang lain.
    Membuat jiwa tenteram.

E. Hikmah Iman Kepada Hari Kiamat

    Tidak meniru pola hidup orang kafir.
    Meningkatkan ketakwaan dan lebih giat dalam beramal saleh.
    Selalu berusaha berbuat benar dan baik.
    Berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwa.
    Tidak kikir dalam memberi infaq.
    Menanamkan kesabaran dalam kebenaran dan saat tertimpa musibah.
    Lebih berhati-hati dalam berbuat sesuatu.
    Membuat manusia selalu melaksanakan kewajibannya dan tidak terlena akan kehidupan dunia.
    Sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, dan akhirat merupakan kehidupan yang kekal.
    Sering bertaubat kepada Allah.
    Lapanga dada dan ikhlas terhadap ketentuan Allah.
    Memperjelas tujuan hidup manusia di dunia.

F. Peristiwa yang berhubungan dengan Hari Kiamat
Yaumul Barzah / Alam Kubur yaitu masa antara sesudah meninggal nya seseorang sampai menunggu datangnya hari kiamat. “ (Q.S.Al Khafi ayat 99 )

Yaumul Baats yaitu masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai dari manusia pertama sampai manusia terakhir ( Q.S. Al Zalazalah ayat 6 )

Yaumul Mahsyar yaitu masa dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar untuk dihisab / diperhitungkan amal kebaikan dan keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48)

Yaumul Hisab/ Mizan yaitu Masa diperhitungkan / ditimbang amal kebaikan dan keburukan manusia“ ( Q.S. Yasin : 65 )

Sirat yaitu jembatan yang akan dilewati oleh manusia setelah dihisab dan ditimbang amal baik dan buruknya. Disini akan ditentukan manusia akan masuk neraka atau surga.

Surga yaitu tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT..(Q.S. Al Hajj : 23 )

Neraka yaitu tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT.“  (Q.S. Az Zumar : 32 )

 6. Beriman Kepada Qada Dan Qadar

pengertian qada daqar

Pengertian qada dan qadar

Qada yaitu ketetapan Allah swt sejak zaman azali sesuai dengan kehendakNya (Iradah ) tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya .Qadar yaitu Perwujudan dari qada atau ketetapan Allah swtdalam kadar tertentu sesuai dengan kehendakNya (takdir).

Hubungan antara qada dan qadar  yaitu hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan karena qada diibaratkan rencana , sedangkan qadar sebagai perwujudan atau kenyataan yang terjadi .Allah swt dalam melakukan qadarNya sesuai dengan kehendakNya.hal ini dijelaskan dalam QS.Al- Hijr ayat 21 :

iman kepada qada dan qadar
adversitemens
Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar yaitu percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah swt telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi untuk mahluknya (qada dan qadar ) .

Setiap manusia , telah di ciptakan dengan ketentuan – ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali .Akan tetapi bukan berarti kita sebagai manusia bermalas – malasan menunggu nasib tanpa berusaha / berikhtiar .Karena sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha .

Hadist tentang qada dan qadar :

iman kepada qada dan qadar
Macam -macam Takdir

Ada dua macam takdir yaitu takdir Mualaq dan takdir mubran.
1.Takdir Muallaq

Takdir muallaq yaitu takdir yang masih dapat di rubah dengan usaha atau ikhtiar .Contohnya yaitu :seseorang yang ingin kaya maka harus bekerja , orang yang menginginkan pandai maka harus belajar .Segal sesuatu yang kita inginkan tidak akan tercapai jika tidak dibarengi dengan berikhtiar atau berusaha.
adversitemens

Firman Allah swt dalam QS.Ar-Ra’du ayat  11:

iman kepada qada dan qadar
2. Takdir Mubran

Takdir mubran yaitu takdir yang tidak dapat di rubah lagi ,walaupun sudah berikhtiar .Contohnya adalah kematian seseorang .

Firman Allah swt dalam QS.Al-A’raf ayat 34 :

iman kepada qada dan qadar

Hikmah beriman kepada qada dan qadar :

    Melatih diri untuk lebih bersyukur kepada Allah swt.
    Mendekatkan diri kepada Allah swt .
    Melatih seseorang menjadi orang yang giat berusaha dan tidak cepat putus asa .
    Menghindarkan dari sifat sombong .
    Dapat menenangkan jiwa .
    Membiasakan diri untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah swt .

Demikian penjelasan mengenai Pengertian iman kepada qada dan qadar . Semoga kita tidak akan lebih giat lagi usaha untuk mencapai impian – impian kita akan tetapi jangan lupa kita ber doa kepada Allah swt serta bertawakal kepadaNYa. Dan lebih bersyukur terhadap semua yang sudah kita terima selama ini , serta tidak menyesali semua yang sudah terjadi karena sesungguhnya manusia hanya dapat berusaha dan yang menentukan semua hanyalah ALLAH SWT .

  Know by you all the readers, that we should know first what kind of unclean it is.     Unclean from our bodies We need to know to...